Kamis, 01 Juli 2021

You

Do you remember who made me the boy i am today?

It was you.

If you'd give me back all those years, I'd be someone better than this.

I swear.

Sampai Mati

Apa artinya menunggu jika tak mampu bertemu? Kapan rindu menghilang dan mata kita saling memandang? 

Sampai kapan, sayang? 

Aku menua dan ditinggalkan seperti rumah yang tak berpenghuni. Sampai lapuk mataku, sayang, pintuku masih terbuka untuk kamu tempati.

Sampai kapan, sayang?

Aku harus menahan badai yang bergemuruh setiap melihatmu dari jauh.

Sampai hati, sayang, sampai nanti. Sampai kita bertemu dan aku dapat merasa utuh kembali.

gundah gulana

Aku tak mampu lagi menulis.

Karena tiada sisa hatiku yang bisa kau patahkan kembali.

Tiada lagi juga air mata yang biasa kau kuras di pagi hari.

Aku hanya bisa melamun,

Namun tak kurang setitik ujung kata rindu mampu kulupakan apalagi kuucapkan kepadamu.

Aku pasrah,

Ada kalanya aku berharap namun khayalku kembali jatuh tiarap. Berpendam dalam penyesalan dan tenggelam dalam diksi kata yang sia - sia.

mana yang harus kupilih?

"aku lelah menunggumu",

"aku lelah sakit karenamu",

atau,

"aku (masih) merindumu".


Kamis, 29 Maret 2018

untuk yang bertuan

Tersiksanyalah aku", ungkapnya mendayu. "Aku pun", sambung suara parau menyahut dari mulut telepon.

Malam meracau gundah gulana, sayang, kemuning kilat rembulan terlalu perih jika ditatap hanya mata yang sepasang.

Rasa rindu malam ini rasa bangsat. Tidak serta merta kita bertemu tatap mata langsung saling memeluk. Tanganmu miliknya, matamu juga miliknya, dadamu pun, puan. Miliknya.

Mengapa cinta bertamu dirumah yang sudah bertuan? Apa salah Tuhan yang menciptakan dosa, atau pengenalan tentang fantasi terlarang terlalu indah? Begitu misterinya jalan cerita, bercampur debar desir jantung setiap berpapasan.

Buah akalku, inspirasiku, segalanya yang menurutmu setengah ialah milikmu. Utuh. Temukan jalanmu kerumah malaikat yang menulis suratanmu, kasih. Pinjam penanya yang menyala, lalu coretlah setiap simpang di jalan pertama kita saling bertukar kecup.

Bir Sore #2016

Langit segambar warna bir
Kilau kuning kilat nyalanya memikat.
Sayang jika jarakmu selebar langit ini,
Maka sabarkulah seluas laut
Hanya dapat menyatu di ujung lini cakrawala, hanya mampu bertemu diujung mata.
Katakan, sayang, dimana cinta harus kutaruh jika tidak dapat bertemu pun tidak dapat dilupakan?
.
.
Kemudian ada yang pecah diujung mata.
.
.
Katanya hayati lelah,
Kenyataan lebih pahit dari bir hitam, ternyata lebih sakit dari lebam yang kamu tinggalkan.
Kenyataannya rindu tidak mungkin bertemu, senada dengan lagu sore itu.
Sekali lagi sayang,
Katakan dimana cinta harus kutaruh jika tidak dapat menyatu namun tidak dapat dilupakan?

Jumat, 12 Mei 2017

Pupus

Dialah ranting tertinggi di pohon keramat jantung hati
Menjuntai tak terlalu jauh namun menggoda jemari untuk diraih
Matahari tak sampai memanjat ke puncak singgasananya
Namun cahayanya selalu ada seperti menembus dicelah jemari
Rasanya aku ingin memilikimu tanpa mencintaimu
Jadi aku tidak perlu sakit bahkan ragu dengan semua itu
Lalu satu persatu daunnya jatuh
Bersamaan harapanku untuk menyatu denganmu
Pupus sayang semilir angin menggerakkan tubuhmu
Gemulai riang yang dikira orang rantingmu "berpenunggu"
Risalah sayang hatiku mencoba naik dari menggapai
Namun apa daya lidahku tingginya semampai
Kuketuk batang pohon utamanya
Kudengarkan baik suaranya
Semoga kamu jangan diam saja
Semoga kamu turun saja!
Rasanya aku ingin memilikimu tanpa mencintaimu
Karena sadar terlihat rapuhmu puan jika aku menggenggammu terlalu keras
Aku tidak mau lagi terjatuh karenamu
Dan patah hatiku yang mencoba memelukkmu
Karena aku yang terlalu menginginkanmu
Karena kamu yang terlalu malu untuk terjatuh

Kamis, 15 Desember 2016

Seribu Pintu

Kemuning senja, ranum dilihatnya biar dikata orang berwajah biru.
Kesedihan melamun didepan hidungnya, selaksana angsa berbulu rindu.

    "Mengapa ragu mencintai, sayangku? Apakah karena sakit adalah akhir yang akan kamu tunggu?".

Cinta yang kita tahu tidak selalu berujung sendu, sayangku.
Mungkin pada beribu detik waktu berlalu kita berpapasan dengan asa yang putus dan pertanyaan yang tabu,

    "Apa selalu sedih yang akan menunggu?".

Sayang, biar dikata candu pun sakit bukanlah cinta yang pantas di rengkuh, cinta adalah penentu.
Kemari, bersihkan sisa sayap patahmu. Kamu adalah si pemalu yang mengangkat dagu, penyendiri ditengah hingar bingar, yang bertelanjang bulat dan tidak memiliki retina yang kata orang realita.

Ragumu mengecap hal baru bukanlah penentu hidupmu, karena entah pada pintu keberapa yang kamu buka dan berisi sakit yang pilu, akan ada satu pintu yang membawamu ke dunia baru tak berdebu dari masalalu. Sampai di ujung pintu itu kita bertemu, sayang, aku akan membukakannya untukmu dan berkata,

    "Jika ini bukan pintu terakhirmu untuk menangis, aku ada dibalik pintu ini dan menghapus airmatamu".

Berlalu pun doa akan kusebut namamu dan yakinlah, sayang, cintamu adalah penentu bukan ragumu.


Pengikut